Seiring dengan semakin banyaknya orang tua yang mengirimkan putra-putrinya ke pesantren Idrisiyyah, maka dengan sendirinya pula kompleks pesantren menjadi sedemikian sempit. Dalam waktu sepuluh tahun, jumlah santri yang awalnya hanya sebanyak 200 orang kini telah bertumbuh menjadi 2000 orang santri.

Lahan yang dulunya dipakai untuk mengisi waktu dengan olah raga, kini sudah digunakan untuk gedung pendidikan atau asrama santri dan bangunan-bangunan penunjang lainnya.

Pesantren Idrisiyyah harus mampu mengikuti tingginya kebutuhan masyarakat akan pendidikan agama dengan memperluas area pesantren. Problem lokasi untuk 2000 orang santri akan diikuti dengan problem yang lebih besar lagi saat jumlah santri menjadi dua kali lipat.

| Program |

Pesantren Idrisiyyah hendak membebaskan lahan di sekitar kompleks pesantren yang berupa rumah-rumah penduduk dan sawah-sawah. 

Kini yang “hanya” seluas 4 hektar (area baru), Idrisiyyah bercita-cita mengembangkan konsep Madaniyah City, dimana peradaban Islam diharapkan dapat dirasakan dalam aktivitas sehari-hari di dalam kompleks pesantren

Selain kompleks pesantren dengan berbagai jenjang pendidikan, di dalam kompleks pesantren direncanakan dibangun rumah sakit, apartemen, kompleks perumahan syariah, convention center, pengolahan air bersih, sport center dan kompleks bisnis.

Untuk itu diperlukan keterlibatan masyarakat untuk bahu-membahu mewujudkan impian ini. Dengan dana wakaf dari masyarakat, Insya Allah rencana besar tersebut secara bertahap dapat diwujudkan.

Cukup dengan dana wakaf mulai dari Rp 100.000, donasi Anda menjadi saksi atas perjuangan pesantren Idrisiyyah mewujudkan masyarakat Islami yang rahmatan lil alamin. Bersama-sama dan bergoyong-royong, mengumpulkan dana wakaf untuk memenuhi kebutuhan anggaran Rp 50 milyar untuk pembebasan lahan.

Copyright © 2021 by ZideaMedia Partner TasikAsik Network